Rabu, 23 Mei 2012

intropeksi & dzikir hewani


Kita sering bangga dijadikan sebagai manusia, karena bentuk kita yang sempurna, kita dikasih akal yang bisa menimbang mana yang pantas atau tidak untuk dilakukan, kita dianugrahi kitab suci yang terkandung didalamnya tuntunan hidup untuk mencapai kebahagiaan yang kekal dan abadi.namun pernahkah kita intropeksi, melihat kembali diri kita, menghitung ulang amal ibadah yang selama ini sudah kita lakukan, apakah kita yakin setelah menotal ulang hasil akhir antara kemaksiyatan dan amal sholeh ,kita tidak termasuk dalam golongan manusia yang di ungkapkan dalam surat al a’rof ayat 179 yang berbunyi :
أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
mereka itu seperti binatang, bahkan lebih sesat, mereka adalah orang orang yang lupa
Binatang bisa setara atau bahkan melebihi manusia, karena tidak ada istilah maksiat dalam dunia binatang, semua apa yang dilakukan adalah realisasi sunnatullah untuk kelangsungan hidup didunia ini, sedangkan suara yang keluar darinya merupakan dzikir dan tasbih atas keagungan Allah SWT, ini jelas diungkapkan dalam surat Al Isro’ ayat 44 yang berbunyi :
وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَكِنْ لَا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ
 dan tidak ada sesuatu kecuali bertasbih dengan memujinya, tetapi kamu sekalian (manusia )tidak memahaminya
Dalam menafsiri ayat ini imam Ibnu Katsir menyebutkan beberapa hadist,
diantaranya adalah :
عن عبد الله بن عمرو قال: نهى رسول الله صلى الله عليه وسلم عن قتل الضفدع، وقال: "نقيقها تسبيح"
“ diceritakan dari Abdullah bin amr beliau berkata ‘ rosulullah SAW melarang membunuh katak, beliau bersabda “ suaranya adalah tasbih “.
عن سهل بن معاذ بن أنس، عن أبيه رضي الله عنه، عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه مَرّ على قوم وهم وقوف على دوابّ لهم ورواحل، فقال لهم: "اركبوها سالمة، ودعوها سالمة، ولا تتخذوها كراسي لأحاديثكم في الطرق والأسواق، فرب مركوبة خير من راكبها، وأكثر ذكرا لله منه"
Diceritakan dari sahal bin ma’ad bin anas dari bapak beliau dari rosulullah SAW, bahwasanya beliau (rosulullah) pernah lewat dan bertemu dengan sekelompok orang yang sedang duduk duduk diatas hewan tunggangan mereka-sambil mengobrol- rosulullah pun bersabda : “kendarai atau tinggalkan hewan tersebut dengan baik, jangan menjadikanya kursi untuk kalian mengobrol di jalan atau di pasar, mungkin saja yang dikendarai lebih baik dan lebih banyak dzikirnya pada Allah dari yang mengendarai “.
Dari ayat dan hadist diatas kita bisa tahu bahwa ketika hewan mengeluarkan suaranya berarti suara itu adalah tasbih dengan bahasa yang tidak kita fahami ayam jago bertasbih dengan kokoknya, kambing bertasbih dengan embek nya, burung bertasbih dengan kicauanya, tawon bertasbih dengan dengunganya . Lewat ini kita bisa mengukur diri, apakah aktifitas kita sudah sesuai dengan tuntunan sehingga bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan sesama, apakah kata kata yang keluar dari mulut kita bisa sesuai dengan timbangan akal kita sehingga bisa bernilai dzikir dan tasbih kepadaNya, kalau sebaliknya, kita bisa menyimpulkan bahwa kita tidak lebih baik dari binatang yang sering kita remehkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

nama :
komentar :