Setelah kemarin kita membahas legalitas hukum
hobi mempeliara binatang, bahwasanya hobi seperti ini diperbolehkan dalam
agama, pemuasan jiwa adalah salah satu kemanfatan yang terdapat pada hobi
tersebut, bahkan bisa bernilai ibadah yang berkuwalitas tinggi jika bisa
menjadi pengantar tafakkur (merenungi) terhadap ciptaan Allah Dzat yang maha
tinggi, sekarang saya akan menukil beberapa hadist yang saya kira sangat
dibutuhkan oleh para pembaca, khususnya para penggemar unggas diseluruh belahan
nusantara.
Para pembaca yang saya hormati, dalam
beberapa hadist rosulullah SAW memberikan kabar gembira pada para peternak dan
pemelihara binatang, yaitu para pemelihara yang bisa memahami bahwasanya hewan
yang mereka pihara adalah makhluk Allah seperti kita, dan setelah memahami
kemudian bisa merealisasikan pemahaman dengan menghormati hewan tersebut, tidak
memperlakukanya dengan semena mena, memberikan hak makanan yang mereka
butuhkan, bahkan andai suatu saat kita membutuhkan dagingnya untuk kita kosumsi
kita diberi tuntunan untuk melakukan proses pemotongan secara cepat dan tepat,
supaya heawan tersebut tidak terlalu lama merasakan rasa sakit.hadist hadist
tersebut adalah sebagai berikut :
« إِنَّ
اللَّهَ كَتَبَ الإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا
الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذَّبْحَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ
شَفْرَتَهُ فَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ ».
“Sesungguhnya Allah SWT
mewajibkan kebaikan terhadap segala sesuatu, maka jika kalian membunuh,
perbaiki cara membunuhnya, dan jika kalian menyembelih, perbaiki
carapenyembelihanya, dan hendaklah alat potong dipertajam sehingga bisa lebih
meringankan hewan yang dipotong”
Kebaikan ini berlaku bagi semua hewan, bahkan hewan
yang dianggap najis mugholladloh seperti anjing, hadist dibawah ini menjelaskan
hal itu:
أن رسول الله صلى الله عليه و سلم
قال ( بينما رجل يمشي بطريق اشتد عليه العطش فوجد بئرا فنزل فيها فشرب ثم خرج فإذا
كلب يلهث يأكل الثرى من العطش فقال الرجل لقد بلغ هذا الكلب من العطش مثل الذي كان
بلغ بي فنزل البئر فملأ خفه ثم أمسكه بفيه فسقى الكلب فشكر الله له فغفر له ) .
قالوا يا رسول الله وإن لنا في البهائم أجرا ؟ فقال ( في كل ذات كبد رطبة أجر )
Rosulullah
SAW bersabda (suatu hari ketika seorang laki laki berjalan disebuah jalan dia
sangat kehausan, kemudian dia menemukan sebuah sumur dan kemudian turun kebawah terus minum,
ketika naik diatas dia menemukan seekor anjing yang sedang kehausan, kemudian
dia berkata “ anjing ini mengalami dahaga seperti apa yang saya rasakan”,
kemudian dia kembali turun kesumur, memenuhi hufnya (kauskaki dari kulit),
mengigitnya dengan mulutnya dan kemudian memberi minum anjing tersebut, dan
anjing tersebut bersyukur pada Allah akibatnyaorang tersebut diampuni dosa
dosanya)kemudian para shohabat bertanya : wahai rosulullah, apakah yang kita
lakukan terhadap hewan terdapat pahala ?rosulullah bersabda (setiap –kebaikan-
terhadap sesuatu yang mempunyai jantung terdapat pahala).
Bukan hanya pahala yang dijanjikan atas kebaikan
terhadap hewan, tapi pengampunan terhadap bertumpuk dosa yang telah kita
lakukan.
Ini kabar gembira bagi yang melakukan tugasnya dengan
baik, sebaliknya ancaman yang sangat menakutkan bagi siapa yang melakukan
sebaliknya. Dalam sebuah hadist disebutkan :
عن النبي
صلى الله عليه و سلم قال ( من لا يرحم لا يرحم )
Diceritakan dari rosulullah SAW beliau bersabda : “barangsiapa yang
mempunyai belas kasihan maka dia tidak akan dikasihani”
عن النبي صلى
الله عليه و سلم قال ( دخلت امرأة النار في هرة ربطتها فلم تطعمها ولم تدعها تأكل
من خشاش الأرض )
Diceritakan dari
Rosulullah SAW beliau bersabda ( seorang perempuan, dia masuk neraka hanya
karena kucing yang diikatnya dan tidak memberinya makanan,tidak juga
melepaskannya untuk mencari makan sendiri)
Dari dua hadist diatas dapat kita
simpulkan bahwa rasa kasihan pada sesama makhluk ciptaan Allah jika sudah
hilang dari diri manusia maka sudah pasti orang tersebut jauh dari kasih sayang
Allah, kalau dia jauh dari kasih sayang Allah, maka siapa yang bisa mengasihinya.
Dan kalau dalam hadist diatas seseorang bisa dimasukkan neraka hanya karena
mengurung kucing tampa memberinya makan, apa lagi yang menyiksanya,
menggelonggongnya untuk meningkatkan timbangan, atau memasukkanya dalam air
panas dalam keadaan hidup, atau memotong anggota badanya ketika hewan masih
bernyawa.walhasil, hobi memelihara binatang bisa menjadi rahmat bagi sang
pemelihara jika melakukanya sesuai tuntunan dan juga bisa menjadi bumerang
memasukkanya ke siksa baik didunia dengan tidak mendapat kasih sayang atau di
akhirat dengan masuk kesiksa neraka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
nama :
komentar :